Senin, 26 September 2011

waktu dan sejarahnya


Lama gak main blog, jadi kangen nulis. Waktu itu ngobrol ama ibu tentang waktu sholat jadi kepikiran tentang penentuan waktu, jam, dan perhitungannya. Karena sekarang kita memakai sistem waktu 24 jam, pergantian hari pun dimulai pada pukul 00.00, padahal waktu sholat isya’ kan dimulai sejak matahari terbenam hingga masuk waktu subuh, berarti bila kita sholat isya’ pukul 2 dini hari, berarti kemarin kita gak sholat isya’ dong karena pukul 2 dini hari udah ganti hari. Bingung kan? Karenanya tadi saya segera mencari sejarah perhitungan waktu.
Semua kebingungan tadi berasal dari perbedaan perhitungan waktu, dalam Islam pada jaman dahulu perhitungan waktu dilihat dari posisi matahari. Inilah yang disebut dengan jam matahari. Menurut masyarakat Islam pada jaman dahulu, pergantian hari dimulai sejak berakhirnya waktu maghrib atau sejak terbenamnya matahari, bukan pada tengah malam seperti perhitungan sekarang. Sedangkan perhitungan waktu 24 jam seperti yang kita pakai sekarang ditemukan di Mesir, entah sejak kapan dan oleh siapa, saya tidak tahu pasti. Yang pasti sejak jaman dahulu, Mesir telah memakai perhitungan waktu 24 jam yang dimulai dari mean hari matahari atau ketika matahari berada di puncak tertinggi (pukul 12.00). Dan entah bagaimana ceritanya, sekarang perhitungan waktu 1 hari=24 jam telah disepakati sebagai waktu internasional. Perhitungan tersebut juga telh disesuaikan dengan GMT yaitu 360 derajat dengan perhitungan 360/24=15 yang menghasilkan bahwa di setiap 15 derajat GMT ada perbedaan waktu 1 jam.
Itu baru perhitungan 1 hari=24 jam, sekarang bagaimana dengan perhitungan menit dan detik, kenapa 1 jam=60 menit? Ternyata angka 60 tersebut berawal dari Sumeria. Mereka memakai perhitungan 1 jam= 60 menit adalah karena mereka memakai sexagesimal. Angka 60 dipakai karena itu merupakan bilangan terkecil yang dapat dibagi oleh 6 angka pertama=1,2,3,4,5,6.
Selain itu, satuan menit juga masih dapat dibagi lagi menjadi detik atau sekon atau second. Dalam bahasa inggris, kata second berasal dari “second minute” atau menit kedua. Dan satuan menit pada jaman dahulu masih disebut dengan “prime minute” atau menit pertama. Sebutan tadi pada jaman sekarang telah dipersingkat dengan second dan minute (sekon dan menit). Sebutan dan perhitungan tersebut dikarenakan masyarakat Babylonia pada masa itu masih memakai sexagesimal, sama seperti masyarakat sumeria.
Perbedaan perhitungan waktu antara masa “Jam Matahari” dengan masa “24 jam” menghasilkan perbedaan pula dalam penentuan pergantian hari. Jadi bila ada yang berpendapat bahwa awal hari dimulai dari saat terbit matahari, dan yang lain berpendapat dimulai dari pukul 00.00,silakan. Kalau saya pribadi masih sependapat dengan awal hari dimulai dari saat terbit matahari, bagaimana dengan Anda?