Rabu, 23 November 2011

Tentang Para Peminta

Makan siang hari ini cukup spesial karena ditemani teman-teman yang rame dan ada suatu kejadian yang kembali membuatku berpikir. Di sela-sela makan siang kami yang dipenuhi candaan dan gelak tawa, tiba-tiba muncul sesosok lelaki kecil dengan baju yang lusuh dan tampang memelas menengadahkan tangan, meminta belas kasihan dari kami. Namun, belum sempat tanganku membuka tas, seorang temanku segera menginterogasi anak itu dan menyerangnya dengan beberapa pertanyaan. Sepertinya temanku yang satu ini takut bila anak berbaju usang yang berdiri di hadapannya ini adalah salah satu anggota dari pengemis berkelompok, suatu modus dimana ketika seorang anggota berhasil menminta bela kasihan di satu tempat, satu per satu teman yang lain akan mendatangi tempat tersebut dan mengemis disana. Dengan adanya modus pengemis yang seperti itu, maka wajarlah bila temanku menginterogasinya dengan berbagai pertanyaan. Dan akhirnya setelah dijejali tumpukan pertanyaan, anak itu pergi dengan membawa sepotong roti dari kami.

Dari sepenggal pengalaman di atas, timbullah suatu pertanyaan di kepala "bagaimana cara menyikapi pengemis di jaman sekarang?" Pengemis adalah sosok manusia yang patut kita beri uluran tangan, yang membutuhkan hati nurani kita untuk tetap bertahan hidup. Namun di jaman sekarang, terutama di negara tercinta kita ini, wabah pengemis menjamur dengan cepat dan tersebar di berbagai tempat. Sayangnya, pengemis yang ada sekarang tidak semuanya benar. Banyak orang yang mampu bekerja, namun teta saja meminta-minta. Bahkan tak jarang pengemis yang membuat bekas luka buatan atau bahkan menyewa balita yang diajak mengemis untuk menambah rasa simpati kita. Namun peristiwa ini bukan membuat rasa simpati kita bertambah, tapi justru membuat kita menjadi tidak percaya pada pengemis. Alhasil pengemis yang benar-benar membutuhkan uluran tangan yang justru terkena imbasnya. Mereka tidak dipercaya dan tidak mendapat belas kasihan dari kita.

Bagaimana sebaiknya kita menganggapi peristiwa ini? Apa yang harus kita lakukan? Apakah kita harus tetap bersedekah pada orang yang salah? Ataukah kita akan membiarkan mereka mati dijalan? Bagaimana sebaiknya......?