Minggu, 22 Mei 2011

"Aturan Kan Dibuat Untuk Dilanggar"

Kalimat yang tertera pada judul di atas pernah saya dengar dari mulut teman saya (entah siapa yang waktu itu bilang, lupa). mungkin banyak remaja jaman sekarang yang telah mengatakan kalimat tersebut. "Peraturan" kata itu memang terdengar familiar di telinga kita karena memang kita hidup, dimanapun itu pasti ada aturan. Dalam suatu negara telah dibentuk undang-undang, dalam wilayah daerah ada perda, di kantor-kantor atau tempat kerja lain, di sekolah-sekolah, tempat-tempat umum, bahkan di dalam rumahpun pasti terdapat aturan. semua pasti telah mengetahui bahwa aturan dibuat bukan demi kepentingan pribadi si pembuat aturan, namun demi kepentingan warganya yang diatur, demi kebaikan mereka, demi melindungi hak-hak asasi mereka sendiri. akan tetapi apa yang ada sekarang? pelanggaran peraturan masih terjadi dimana-mana, bahkan hampir di semua tempat. seakan peraturan memang dibuat untuk dilanggar.

Di postingan kali ini, saya ingin mengajak anda sekalian untuk sejenak merenung bersama-sama. saya ingin mengajak anda sekalian berpetualang dalam sebuah kisah dimana anda yang menjadi tokoh utamanya, sebagai seorang remaja SMA yang gemar melanggar aturan, bahkan menikmatinya. kabur dari sekolah, merokok, mencontek, melanggar tata tertib sekolah adalah makanan sehari-hari anda bersama teman-teman anda. tak jarang kalian mendapat hukuman dari para guru, berdiri di koridor dengan satu kaki dan tangan menarik telinga sendiri.


Tak puas hanya melanggar aturan sekolah, bahkan di luar sekolah, anda dan teman-teman anda juga melanggar aturan. kebut-kebutan di jalan raya bak pembalap moto GP, merokok di tempat umum tanpa memperdulikan orang di sekitarnya, entah itu pria, wanita, anak-anak, dewasa, bahkan tak peduli bila di samping kita ada ibu-ibu hamil. bersenang-senang adalah rutinitas yang selalu anda lakukan. suatu ketika anda dan teman-teman anda sedang asik kebut-kebutan di jalan raya, tak peduli akan peraturan lalu lintas yang dibuat demi keselamatan diri sendiri dan orang lain. namun kesenangan kalian harus terhenti ketika salah seorang teman kalian menabrak pengendara lain dari arah berlawanan ketika dia hendak menyalip pengendara di depannya. CKIIIITTTT.... suara gesekan antara bodi motor dengan aspal terdengar jelas di telinga anda. anda melihat secara langsung kronologis kecelakaan tersebut, bagaimana senggolan antara kedua motor terjadi, melukai pengendara yang tak bersalah dan menewaskan teman anda.


Hari demi hari berganti, anda tak dapat melupakan kejadian yang menewaskan teman anda, namun tetap tak membuat anda jera untuk terus melanggar aturan dimanapun itu. tak terasa anda telah lulus dari SMA dan memasuki dunia perkuliahan, menyandang predikat "mahasiswa" di kota besar. namun predikat itu tetap tak mampu mendewasakan anda.dunia kampus dengan aturan-aturan yang baru dan berbeda dengan dunia sekolah tak mampu mengajak anda untuk menjadi orang yang taat pada aturan, namun aturan itu dianggap sebagai sebuah tantangan bagi anda untuk melanggarnya. hukuman "DROP OUT" bagi para pelanggar tak membuat anda takut untuk melanggar aturan-aturan yang berlaku disana. namun nasib baik tak berpihak pada anda. anda tertangkap basah mencuri jawaban dari mahasiswa lain pada saat ujian dan mendapat hukuman berupa DO/Drop OUT.


Pasrah atas hukuman yang diterima, anda dan teman-teman anda yang sama-sama terkena DO kembali ke kampung halaman. Pulang membawa berita buruk bagi keluarga yang menaruh harapan besar yang telah sirna pada diri anda. kalian melakukan perjalanan ke kampung halaman sebagai penumpang gelap di atas atap kereta. satu lagi pelanggaran yang anda lakukan yang ternyata membawa bencana. sekali lagi anda melihat peristiwa yang menakutkan, teman anda terjatuh dari atap kereta dan terluka parah.


Peristiwa yang terjadi di depan mata kepala anda cukup membuat anda shock. namun tetap tak menyadarkan anda bahwa itu adalah peringatan bagi anda untuk tak melanggar aturan. 2 tahun berlalu, kesedihan yang anda rasakan seakan larut tak berbekas dicerna oleh kebahagiaan karena mendapat pekerjaan sebagai seorang teller di sebuah bank. namun sifat brutal yang dibawa sejak anda remaja ternyata masih ada, mengajak anda untuk melakukan pelanggaran dan kecurangan untuk memperkaya diri, mencari kepuasan yang tak pernah anda dapatkan karena anda tak pernah merasa puas. kecurangan anda tak pernah diketahui, menjadikan anda semakin jauh dari kata jera. namun pepatah tak pernah salah, "sepandai-pandainya tupai melompat, pasti akan jatuh juga". anda terbukti melakukan kecurangan dan ditindak dengan hukum yang tegas.


"Kurungan Penjara Selama 10 Tahun", hukuman yang terlalu lama bagi anda namun terlalu cepat bagi masyarakat yang telah dicuri uangnya. frustasi aan apa yang terjadi membuat anda tak mampu melakukan apapun, hanya mampu meringkuk di sudut penjara bersama kanker yang anda idap karena kebiasaan merokok anda sejak SMA. hukuman atas pelanggaran merokok di sekolah dan tempat-tempat umum yang mengganggu kenyamanan orang lain, ternyata baru dirasakan sekarang ketika anda tengah menghadapi hukuman pidana berupa kurungan penjara 10 tahun. tak kuat menjalankan 2 hukuman sekaligus, fisik anda menyerah dan anda meninggal di dalam penjara. namun hukuman atas pelanggaran ternyata tak selesai begitu saja. kecurangan yang anda lakukan di bank, ketidaknyamanan yang anda berikan pada orang yang menghisap rokok anda, dosa menjadi penumpang gelap dan dosa-dosa serta pelanggaran-pelanggaran lain menuntun anda pada hukuman abadi, yaitu siksa neraka.



Disini anda baru menyesali perbuatan anda, baru menyadari kesalahan anda, namun semua itu percuma karena anda tak dapat mengulang waktu. tak ada yang dapat anda lakukan selain pasrah menerima siksaan atas pelanggaran-pelanggaran yang anda lakukan.

Anda baru saja menyelesaikan perjalanan cerita renungan anda tentang pelanggaran. setelah mengikuti perjalanan tersebut, masihkah anda mampu mengatakan "Aturan kan dibuat untuk dilanggar"? masihkah anda memiliki niat untuk melanggar aturan? masihkah anda berani bermain-main dengan aturan yang dibuat untuk menyelamatkan hidup anda? pikirkan lagi sebelum anda berniat melanggar peraturan. ingat bahwa anda tidak hidup sendiri, banyak orang lain yang akan dirugikan dengan pelanggaran yang anda buat. dan kelak, anda tak akan mampu lari dari hukuman atas apa yang anda lakukan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar