Kamis, 09 Juni 2011

Good Luck and Bad Luck

Suatu ketika saat berada di dlam angkot, kita baru menyadari bahwa tak ada sepeserpun uang yang kita bawa. Tiba-tiba ada seseorang yang kita kenal masuk angkot tersebut dan dia memberikan uang untuk kita membayar angkot. Mungkin hal-hal semacam itu pernah atau sering dialami oleh kalian. Kita biasa menyebut hal itu dengan kata "keberuntungan" atau istilah lain yang memiliki makna yang sama. Dan pasti kalian juga pernah atau malah sering tertimpa musibah kecil (terpeleset kulit pisang, jatuh dari motor, tersiram air waktu jalan, dll) dan biasanya kita langsung mengumpat dengan kata "sial". Hal-hal semacam itu pasti melekat erat di kehidupan kita, ada yang menyebutnya suatu kebetulan belaka, yang lain menyebutnya suatu keberuntungan/kesialan, ada pula yang mengatakan "takdir", namun saya lebih suka menyebutnya dengan kata "balasan".

Mungkin kalian heran kenapa saya menyebut peristiwa tersebut dengan kata "balasan", mungkin sebagian juga sudah mengerti megapa saya menyebut dengan kata itu. Bagi yang belum mengerti, saya akan menjelaskan maksudnya. Dulu ustadz yang mengajari saya mengaji pernah mengatakan bahwa Islam tidak mengenal adanya keberuntungan atau kesialan karena semua itu adalah takdir yang telah dibuat oleh Allah. Namun takdir juga terbagi dua, ada takdir yang memang telah ditentukan oleh Allah, ada pula takdir yang datangnya tergantung dari perilaku/perbuatan orang tersebut. Misal bila kita melaksanakan ujian tanpa belajar sama sekali, kita tidak akan mendapat nilai yang baik. Seperti yang telah dikataka oleh Al Qur'an bahwa Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum kecuali mereka berusaha. Kembali ke masalah keberuntungan, mungkin kalian bertanya bagaimana mengaitkan antara keberuntungan dengan takdir. Jawabannya adalah dengan istilah yang tadi saya pakai untuk menyebut keberuntungan, yaitu balasan.

Orang beragama pasti yakin bahwa Tuhan akan membalas semua perbuatan kita entah itu yang baik maupun yang buruk. Tuhan merupakan dzat yang tidak akan pernah mengingkari janjinya. Ketika kita melakukan suatu kebaikan, Tuhan akan membalasnya dengan kebaikan pula, begitu pula sebaliknya. Namun balasan yang Tuhan berikan tidak semata-mata bisa langsung kita rasakan saat itu juga, bisa datang sewaktu-waktu. Balasan itulah yang biasanya kita sebut dengan "keberuntungan". Jadi keberuntungan/kesialan semata-mata tidak terjadi egitu saja, bukan takdir yang diberikan begitu saja, namun itu merupakan hasil dari apa yang pernah kita perbuat di masa lalu. lagipula kita akan menuai apapun yang pernah kita tanam, bukan? Bila kita menanam kebaikan, kita akan menuai kebaikan di masa mendatang. Sebaliknya bagi siapapun yang menanam keburuan, di masa depan dia akan menuai keburukan yang pernah dia tanam. Jadi bila kita ingin mencari keberuntungan, kita bisa mendapatkannya dengan menanam kebaikan sebanyak-banyaknya. Jadi marilah kita menanam kebaikan sebanyak-banyaknya agar kelak kita mendapat keberuntungan ketika kita dalam kesulitan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar